BRUSSELS, (PRLM).- Presiden Uni Eropa Herman Van Rompuy mengatakan kepada duta besar Amerika Serikat bahwa Eropa tidak lagi percaya pada Afghanistan. Demikian menurut memo diplomatik Amerika Serikat.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (6/12), Van Rompuy mengatakan kepada duta besar untuk Belgia Howard Gutman sambil minum kopi pada 23 Desember 2009, bahwa Eropa hanya bertahan di Afghanistan untuk "menghormati"
Amerika Serikat, menurut memo rahasia yang dikeluarkan oleh WikiLeaks.
"Eropa melakukannya dan akan berjalan bersama untuk menghormati Amerika Serikat namun tidak untuk Afghanistan," kata Van Rompuy.
"Tidak ada yang percaya pada Afghanistan lagi," katanya dalam sebuah pertemuan yang terjadi tiga pekan setelah dia menjabat sebagai kepala negara Dewan Eropa yang beranggotakan 27 negara.
"Tapi kami akan memberikan kesempatan pada 2010 untuk melihat hasilnya. Jika tidak bekerja, maka biarkan karena itu adalah kesempatan terakhir," katanya.
Menggarisbawahi berkurangnya semangat Eropa untuk berperang, mantan perdana menteri Belgia itu memperingatkan. "Jika seorang warga negara Belgia terbunuh, itu akan menjadi akhir dari tugas Belgia."
Negara-negara Eropa memiliki sekitar 30.000 prajurit dari sekitar 150.000an prajurit yang dipimpin NATO di Afghanistan, sementara Amerika Serikat merupakan mayoritas dari itu.
Pemimpin NATO setuju pada pertemuan puncak 20 November untuk mulai menyerahkan tanggung jawab keamanan kepada pasukan keamanan Afghanistan tahun depan dan akan menarik diri dari medan perang pada tahun 2014. (das)***
Seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (6/12), Van Rompuy mengatakan kepada duta besar untuk Belgia Howard Gutman sambil minum kopi pada 23 Desember 2009, bahwa Eropa hanya bertahan di Afghanistan untuk "menghormati"
Amerika Serikat, menurut memo rahasia yang dikeluarkan oleh WikiLeaks.
"Eropa melakukannya dan akan berjalan bersama untuk menghormati Amerika Serikat namun tidak untuk Afghanistan," kata Van Rompuy.
"Tidak ada yang percaya pada Afghanistan lagi," katanya dalam sebuah pertemuan yang terjadi tiga pekan setelah dia menjabat sebagai kepala negara Dewan Eropa yang beranggotakan 27 negara.
"Tapi kami akan memberikan kesempatan pada 2010 untuk melihat hasilnya. Jika tidak bekerja, maka biarkan karena itu adalah kesempatan terakhir," katanya.
Menggarisbawahi berkurangnya semangat Eropa untuk berperang, mantan perdana menteri Belgia itu memperingatkan. "Jika seorang warga negara Belgia terbunuh, itu akan menjadi akhir dari tugas Belgia."
Negara-negara Eropa memiliki sekitar 30.000 prajurit dari sekitar 150.000an prajurit yang dipimpin NATO di Afghanistan, sementara Amerika Serikat merupakan mayoritas dari itu.
Pemimpin NATO setuju pada pertemuan puncak 20 November untuk mulai menyerahkan tanggung jawab keamanan kepada pasukan keamanan Afghanistan tahun depan dan akan menarik diri dari medan perang pada tahun 2014. (das)***