"Kita Temukan Hari Tua Bersama"

Sayang.
Aku ingin akulah yang pertama menemukan uban di antara helai-helai rambutmu dan menggaruknya ketika engkau mengeluh kulit kepalamu tiba-tiba menjadi lebih gatal dari biasanya. Dan ketika helai-helai itu semakin bertambah dengan suka cita aku akan menyisirinya, tak perlu meminta pewarna rambut. Sayang, rambut kelabumu kan tampak seksi di mataku.

Tak perlu khawatir..
Aku siap mencarikan kacamatamu ketika kamu lupa tempat menaruhnya. Atau akan kubuatkan sebuah kotak segala ada, tempat engkau dapat menaruh semua barang dan perkakasmu sesukanya. Ketika malam-malam dingin dan rasa ingin pipis tak tertahan lagi, jangan ragu untuk membangunkanku. Sayang..... ini tanganku di sampingmu jangan ragu jadikan tanganku sebagai peganganmu.

Sayang..
Aku tidak menginginkan yang muluk-muluk. Aku ingin mendampingi masa tuamu, aku ingin tua di sampingmu, bersamamu.

Sehat, sehatlah sayang..
Agar engkau juga sempat meraba kepalaku yang ditumbuhi uban, agar sempat aku memamerkan gigiku yang mulai tanggal.

Sehat, sehatlah sayang..
Agar ketika kita tua, kita masih sanggup menemani anak cucu kita bermain bersama. Atau sekedar mengunjungi mereka saat hari

libur tiba. Kupikir lebih baik kita saja yang mengunjungi mereka sambil membawakan makanan kesukaan mereka. Mungkin nanti anak cucu kita akan lebih sibuk dari hari-hari sibuk yang kita jalani sekarang. Kita akan jadi orang tua yang paling pengertian ya kan, sayang.

Sayang..
Aku ingin tetap mesra bersamamu, hingga tua. Tetap membisikkan kata cinta, meski pendengaran kita semakin berkurang. Jangan malu untuk sedikit berteriak di telingaku ya...?! Kau tahu, aku sangat suka mendengarkan ungkapan sayangmu.

Ku ingin kita.......
Tetap saling memanja, semampu tenaga yang masih kita miliki. Anak, cucu, ponakan dan keluarga kita pasti akan menyangi kita berdua, tapi percayalah aku yang paling tau cara memanjakanmu demikian engkau yang paling tau cara memantik binar di mataku.

Bila waktu memang menggerus banyak hal..
Bila usia memang mengikis banyak hal..
Aku berharap, semoga itu bukan cinta dan kasih sayang kita.

Bila memang tiada yang abadi.
Bila memang semua akan berakhir.
Bila memang semua akan terhenti.

Aku berharap, sepanjang waktu yang kita miliki, temani aku untuk melakukan yang terbaik untuk cinta yang kita punya. Menjadikan cinta dan hubungan yang kita bina sebagai anugerah paling indah dan paling berharga.

Apapun boleh berhenti, tapi tidak dengan niatan tulus untuk saling mengasihi.

Apapun boleh usai, tapi tidak dengan upaya gigih untuk saling mejaga, upaya gigih untuk saling membahagiakan.

Sayang..
Hari ini, menit ini, detik ini, aku seperti bisa menatap proyektor besar tak bertepi, memutar film tak berjudul yang kita perankan, ada dua tangan keriput yang saling menggenggam. Tanganku dan tanganmu.

Tapi ketika adegan berganti, saat film hampir usai, aku tak sanggup lagi menatapnya, semua menjadi kabur dan basah oleh Air Mata.
__________________________________________________
*-Ku ingin mencintai mu sepenuh hatiku, tapi tak bisa
*-Ku ingin bersama mu selamanya, tapi takkan mungkin
*-Ku ingin sehidup semati dengan mu, tapi semua itu gombal belaka
*-Karena ku ingin hanya Allah dihati ku
*-Yang Takkan Meninggalkan ku, Takkan Berpisah dan selama-lamanya krn semua itu bukan gombal
*-Kalau pun aku mencintai mu, itu karena Allah
*-Karena Dia-lah yang menggerakkan hati ku untuk menyayangi mu
*-I love you..... because "Uhibbuka fillah"

Sumber : --> (nadeshikoreisunshine.blogspot.com)