Sayang.
Aku ingin akulah yang
pertama menemukan uban di antara helai-helai rambutmu dan menggaruknya
ketika engkau mengeluh kulit kepalamu tiba-tiba menjadi lebih gatal dari
biasanya. Dan ketika helai-helai itu semakin bertambah dengan suka cita
aku akan menyisirinya, tak perlu meminta pewarna rambut. Sayang, rambut
kelabumu kan tampak seksi di mataku.
Tak perlu khawatir..
Aku siap mencarikan kacamatamu ketika kamu lupa tempat menaruhnya. Atau
akan kubuatkan sebuah kotak segala ada, tempat engkau dapat menaruh
semua barang dan perkakasmu sesukanya. Ketika malam-malam dingin dan
rasa ingin pipis tak tertahan lagi, jangan ragu untuk membangunkanku.
Sayang..... ini tanganku di sampingmu jangan ragu jadikan tanganku
sebagai peganganmu.
Sayang..
Aku tidak menginginkan yang muluk-muluk. Aku ingin mendampingi masa tuamu, aku ingin tua di sampingmu, bersamamu.
Sehat, sehatlah sayang..
Agar engkau juga sempat meraba kepalaku yang ditumbuhi uban, agar sempat aku memamerkan gigiku yang mulai tanggal.
Sehat, sehatlah sayang..
Agar ketika kita tua, kita masih sanggup menemani anak cucu kita
bermain bersama. Atau sekedar mengunjungi mereka saat hari