Presiden Minta Masjid Menjadi Pusat Pembinaan Generasi Muda

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar ribuan masjid di tanah air juga dipakai sebagai tempat pembinaan generasi muda sehingga mereka bisa menjadikan kader bangsa yang baik.
"Pemuda dan remaja adalah ujung tombak dalam memakmurkan masjid di seluruh tanah air. Sebagai organisasi tempat berhimpunnya organisasi masjid, BKPRMI saya minta dapat menjadikan masjid di tanah air sebagai tempat pembinaan generasi muda agar mereka menjadi kader bangsa yang berakhlak," kata presiden dalam sambutannya pada pembukaan Rakernas Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Istana Negara Jakarta, Kamis.
Menurut presiden, masjid adalah tempat ibadah kaum muslim yang punya peran
sangat penting dalam pertumbuhan peradaban umat Islam dan masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah sholat saja, tapi juga sebagai pusat pendidikan dan syiar Islam serta digunakan juga sebagai tempat untuk menyelesaikan berbagai permasalahan umat.
Diceritakan presiden, Nabi Muhammad SAW dalam penyebaran agama Islam memusatkan pembinaan mental umat di dalam masjid dengan menanamkan nilai-nilai kebajikan dan kemashalatan umat manusia, sehingga cahaya Islam menyebar ke seluruh penjuru dunia.
"Masjid digunakan untuk membangun ekonomi dan kesejahteraan melalui Baitul Mal. Dari masjid, dikembangkan berbagai kegiatan yang mengarah pada terwujudnya masyarakat madani," katanya.
Dikatakan presiden, sebagai ormas, kehadiran badan komunikasi seperti ini dapat menjadi potensi yang dapat menggerakkan berbagai kegiatan di dalam masjid, sehingga ribuan masjid yang tersebar di seluruh tanah air dapat digunakan untuk memperbaiki moral dan ahlak bangsa.
"Pemuda dan remaja Islam Indonesia dapat memiliki wawasan keislaman yang utuh serta wawasan kebangsaan yang kokoh. Karena itu, saya minta BKPRMI dapat menjadi pelopor pembinaan generasi muda yang berbasis Keislaman dan kebangsaan di dalam masjid," katanya.
Dengan kondisi itu, katanya generasi muda harus dijauhkan dari pemikiran yang menyesatkan dan dapat merusak jiwa dan masa depannya, serta jauhkanlah pula dari sikap yang dapat merusak kerukunan, persatuan, dan kebersamaan keluarga besar bangsa Indonesia.
Pada awal milenium ke tiga ini, katanya, sudah saatnya Islam bangkit kembali membangun peradabannya yang besar. Peradaban yang benar-benar menjadikan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam, Islam yang memecahkan berbagai persoalan umat manusia, dengan cara terlibat dalam pengetahuan dan teknologi, dalam menciptakan dunia yang adil dan damai, dalam menghadirkan keadilan yang sejati, mengurangi ketimpangan, dan kemakmuran bagi semua umat manusia.
Hadir dalam acara itu, Menteri Agama Maftuh Basyuni, Meneg Koperasi dan UKM Suryadarma Ali dan Ketua BKPRMI Ali Mochtar Ngabalin. (*/lpk)